Kamis, 12 Desember 2013

25 Juta Penduduk Indonesia Terpapar Hepatitis


25 Juta Penduduk Indonesia Terpapar Hepatitis
Hari Hepatitis Sedunia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus hepatitis ternyata masih menjadi masalah utama di Indonesia. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan berdasarkan penelitian terakhir Indonesia masih tergolong negara endemis tinggi. Sebanyak 9 dari 100 atau sekitar 25 juta penduduk Indonesia terinfeksi hepatitis.

"Indonesia saat ini masih menjadi negara dengan hepatitis terbesar nomor dua di antara negara South-East Asia Regional Office (SEARO)," kata Nafsiah di kawasan Monas Jakarta, Ahad, 8 September 2013. SEARO terdiri dari 11 negara yaitu Bangladesh, Bhutan, The Democratic People Republic of Korea, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste dan Indonesia

Menurut Nafsiah, tingginya angka pengidap hepatitis ini disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih. Kebiasaan masyarakat buang air besar di sembarang tempat menjadi salah satu penyebab berjangkitnya hepatitis. Selain itu masih banyak masyarakat yang tak terlalu peduli dengan kebersihan alat masak, dan kebiasaan memakai jarum suntik yang tak steril.

Nafsiah mengakui besarnya pengidap hepatitis juga disebabkan belum meratanya pemberian imunisasi hepatitis pada bayi yang lahir. Saat ini belum semua bayi lahir mendapatkan imunisasi hepatitis. Dia mencontohkan di Nusa Tenggara Timur sebanyak 27 persen bayi tak mendapatkan imunisasi hepatitis. "Meski pemerintah sudah menyiapkan imunisasi, tapi masih banyak ibu melahirkan yang tak peduli dan memenuhi kebutuhan imunisasi bayi," kata Nafsiah.

Untuk mencegah meluasnya penyebaran Hepatitis, Kementerian Kesehatan kata Nafsiah terus mengintensifkan pemberian imunisasi hepatitis pada bayi. Setiap petugas di dinas kesehatan dan puskesmas diminta aktif melakukan penyuluhan tentang pentingnya mencegah hepatitis. Kemenkes juga terus melakukan skrining donor darah. "Saya juga ingatkan petugas kesehatan agar terus melakukan kampanye guna meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terutama meningkatkan perilaku hidup bersih."

Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes, Slamet, mengatakan berdasarkan penelitian Kemenkes, 50 persen penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan akan berkembang menjadi gangguan hati kronis. Sedangkan 10 persennya berpotensi berkembang menjadi kanker hati. Berdasarkan data lapangan Kemenkes pada 2007 sampai 2012 penderita hepatitis B melebihi 31 persen. Sedangkan peningkatan penderita hepatitis dari 2.000 hingga 2012 mencapai 80 persen.

Hepatitis merupakan masalah kesehatan yang paling umum di negara berkembang yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A, E sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Namun penderita hepatitis jenis ini biasanya bisa sembuh. Sedangkan hepatitis B dan C bisa ditularkan melalui kontak langsung yang dapat menjadi kronis dan menyebabkan kanker hati. Sedangkan Hepatitis D mengenai mereka yang menderita hepatitis B.

IRA GUSLINA SUFA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar