TEMPO.CO, Jakarta
- Sulit rasanya bagi para perokok untuk melepas tembakau dari
tangannya. Rokok sudah menjadi candu dan kewajiban setiap hari bagi
mereka. Padahal, bukan hanya penyakit pernafasan saja, merokok juga bisa
sebabkan kematian. Berhenti merokok bukan hanya dapat memiliki efek
mendalam pada rutinitas seseorang, tapi juga yang paling sulit
dilakukan.
Agar lebih "niat" berhenti merokok, bergabunglah dengan situs online. Hal ini sudah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Georgia. Ternyata, orang yang tergabung dalam situs jejaring sosial antimerokok merasa lebih mudah untuk berhenti merokok.
Peneliti melihat sebuah situs jejaring sosial yang berfokus untuk memberikan bantuan pada anggotanya untuk berhenti merokok. Joe Phua, penulis penelitian tersebut, menemukan tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat dapat mendorong perokok untuk berhenti, atau paling tidak mengurangi kebiasaannya. Temuan juga menunjukan bahwa perokok dapat mencapai tujuan kesehatan mereka dalam waktu yang lebih singkat lewat situs online tersebut.
"Studi ini mencari tahu lebih lanjut tentang ide bahwa situs jejaring sosial dapat membantu orang untuk memperbaiki kondisi kesehatan mereka," kata Phua, Jumat, 27 September 2013.
Phua juga menambahkan bahwa jejaring sosial juga dapat mensugesti kesehatan seseorang. Ia mengatakan, larangan dan bantuan kesehatan tidak harus selalu dari sisi manusia saja, tapi juga dari media online sebagai pedoman dan motivasinya.
Di Indonesia, sudah tersedia situs seperti ini. Situs yang bernama berhentimerokok.com ini menampung segala pertanyaan terkait dengan pengurangan kebiasaan merokok. Selain situs tersebut, di Twitter juga ada akun yang mendukung perokok untuk berhenti merokok bernama @AntiRokok. Sejauh ini, pengikutnya sudah mencapai 1.203 pengguna.
Meski dalam skalanya tergolong kecil, sosial media tersebut sering berbagi tip kesehatan dan masukan. Pengunjung situs dan pengikut akun akun Twitter juga bisa berbagi pengalaman dan saling memotivasi perokok yang ingin hidup lebih sehat.
Agar lebih "niat" berhenti merokok, bergabunglah dengan situs online. Hal ini sudah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Georgia. Ternyata, orang yang tergabung dalam situs jejaring sosial antimerokok merasa lebih mudah untuk berhenti merokok.
Peneliti melihat sebuah situs jejaring sosial yang berfokus untuk memberikan bantuan pada anggotanya untuk berhenti merokok. Joe Phua, penulis penelitian tersebut, menemukan tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat dapat mendorong perokok untuk berhenti, atau paling tidak mengurangi kebiasaannya. Temuan juga menunjukan bahwa perokok dapat mencapai tujuan kesehatan mereka dalam waktu yang lebih singkat lewat situs online tersebut.
"Studi ini mencari tahu lebih lanjut tentang ide bahwa situs jejaring sosial dapat membantu orang untuk memperbaiki kondisi kesehatan mereka," kata Phua, Jumat, 27 September 2013.
Phua juga menambahkan bahwa jejaring sosial juga dapat mensugesti kesehatan seseorang. Ia mengatakan, larangan dan bantuan kesehatan tidak harus selalu dari sisi manusia saja, tapi juga dari media online sebagai pedoman dan motivasinya.
Di Indonesia, sudah tersedia situs seperti ini. Situs yang bernama berhentimerokok.com ini menampung segala pertanyaan terkait dengan pengurangan kebiasaan merokok. Selain situs tersebut, di Twitter juga ada akun yang mendukung perokok untuk berhenti merokok bernama @AntiRokok. Sejauh ini, pengikutnya sudah mencapai 1.203 pengguna.
Meski dalam skalanya tergolong kecil, sosial media tersebut sering berbagi tip kesehatan dan masukan. Pengunjung situs dan pengikut akun akun Twitter juga bisa berbagi pengalaman dan saling memotivasi perokok yang ingin hidup lebih sehat.
RINDU P HESTYA | THE HUFFINGTONN POST
Credit : http://www.tempo.co/read/news/2013/09/30/060517779/Sukses-Berhenti-Merokok-dengan-Sosial-Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar