Rabu, 11 Desember 2013

Sikap Optimistis Kurangi Risiko Stroke

Sikap Optimistis Kurangi Risiko Stroke

TEMPO.CO, Jakarta - Punya tujuan dalam hidup itu penting. Bukan cuma bisa mengarahkan apa yang hendak dicapai, tapi juga baik untuk kesehatan mental seseorang.

Ini dibuktikan oleh peneliti dari University of Michigan, Amerika. Dalam studi yang melibatkan 7.000 orang, mereka yang punya arah dalam hidup punya kecenderungan 70 persen lebih sedikit terkena stroke. Peneliti menghitung faktor-faktor yang memperparah keadaan, seperti tekanan darah tinggi dan penggunaan alkohol.

"Mengelola tujuan hidup bukan cuma meningkatkan kualitas hidup, tapi juga memperbaiki kesehatan mental dan memperpanjang usia," kata psikolog klinis Eric Kim, yang memimpin penelitian ini, sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Minggu, 7 April 2013.

Sejauh ini banyak orang berpikir mengejar aktivitas bermakna setelah pensiun merupakan hal penting bagi kesehatan fisik dan mental--keadaan yang kerap menurun secara dramatis setelah masa pensiun.

Penelitian pada masa lalu berfokus pada pengaruh sikap negatif, seperti depresi dan ras keterasingan. Sedangkan penelitian baru-baru ini menginvestigasi bagaimana sikap positif, seperti optimistis, bisa melindungi diri dari penyakit.

Dalam studinya, Kim dan timnya melakukan penelusuran selama empat sampai lima tahun terhadap pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih. Mereka juga diminta melengkapi tes psikologi, sementara peneliti mencatat riwayat stroke mereka.

Hasilnya menunjukkan, semakin tinggi seseorang memiliki tujuan hidup, semakin rendah risiko stroke mereka. Mereka yang punya tujuan hidup punya kecenderungan 73 persen lebih rendah terserang stroke dibanding mereka yang kurang mempunyai tujuan hidup.

Dalam penelitian lain ditemukan, perasaan positif yang dimiliki seseorang bisa menurunkan kadar hormon stres, yang disebut kortisol. Hormon ini punya pengaruh untuk menyebabkan stroke.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar