TEMPO.CO, London
- Berbagai cara dilakukan orang untuk sembuh dari depresi, misalnya
dengan minum obat penenang atau terapi. Selain pengobatan medis,
ternyata pengobatan tradisional seperti akupuntur juga bisa menghilangkan depresi.
Manfaat akupuntur diklaim setara dengan berkonsultasi ke psikolog. Peneliti menemukan satu dari tiga pasien tak lagi terserang depresi setelah tiga bulan melakukan akupuntur rutin atau konseling.
"Bagi orang yang mengalami depresi, sebagian dari mereka yang melakukan pengobatan medis tak puas dengan hasilnya," kata Hugh MacPherson, penulis buku kesehatan dari University of York di Inggris, Rabu, 25 September 2013.
Peneliti mencoba keberhasilan akupuntur dengan merekrut 755 peserta yang sedang mengalami depresi berat. Peneliti kemudian membagi peserta menjadi tiga kelompok. Sebanyak 302 diberikan 12 sesi akupuntur mingguan, 302 sesi konseling mingguan, dan 151 hanya perawatan biasa. Sekitar 70 persen dari sukarelawan mengkonsumsi obat antidepresan selama tiga bulan sebelumnya. Namun, selama melakukan percobaan, mereka telah benar-benar berhenti.
Pada awalnya, peserta memiliki skor rata, yaitu 16 dari skala 0-27 untuk ukuran depresi. Setelah tiga bulan mengikuti penelitian ini, skornya jadi turun ke angka 9 untuk yang menerima sesi akupuntur. Sedangkan, mereka yang menerima sesi konseling turun ke angka 11 dan relawan dengan perawatan biasanya hanya turun ke angka 13.
Peserta yang menerima akupuntur atau konseling juga mengakui memperoleh berbagai kemajuan besar selama tiga bulan waktu penelitian itu. Terlebih, manfaat akupuntur untuk antidepresan bertahan sampai tiga bulan berikutnya.
"Jelas, inilah bukti akupuntur adalah opsi baru untuk menghilangkan depresi. Ini adalah bukti pertama bahwa akupuntur benar-benar bisa membantu," kata MacPherson.
RINDU P HESTYA | FOX NEWS
Manfaat akupuntur diklaim setara dengan berkonsultasi ke psikolog. Peneliti menemukan satu dari tiga pasien tak lagi terserang depresi setelah tiga bulan melakukan akupuntur rutin atau konseling.
"Bagi orang yang mengalami depresi, sebagian dari mereka yang melakukan pengobatan medis tak puas dengan hasilnya," kata Hugh MacPherson, penulis buku kesehatan dari University of York di Inggris, Rabu, 25 September 2013.
Peneliti mencoba keberhasilan akupuntur dengan merekrut 755 peserta yang sedang mengalami depresi berat. Peneliti kemudian membagi peserta menjadi tiga kelompok. Sebanyak 302 diberikan 12 sesi akupuntur mingguan, 302 sesi konseling mingguan, dan 151 hanya perawatan biasa. Sekitar 70 persen dari sukarelawan mengkonsumsi obat antidepresan selama tiga bulan sebelumnya. Namun, selama melakukan percobaan, mereka telah benar-benar berhenti.
Pada awalnya, peserta memiliki skor rata, yaitu 16 dari skala 0-27 untuk ukuran depresi. Setelah tiga bulan mengikuti penelitian ini, skornya jadi turun ke angka 9 untuk yang menerima sesi akupuntur. Sedangkan, mereka yang menerima sesi konseling turun ke angka 11 dan relawan dengan perawatan biasanya hanya turun ke angka 13.
Peserta yang menerima akupuntur atau konseling juga mengakui memperoleh berbagai kemajuan besar selama tiga bulan waktu penelitian itu. Terlebih, manfaat akupuntur untuk antidepresan bertahan sampai tiga bulan berikutnya.
"Jelas, inilah bukti akupuntur adalah opsi baru untuk menghilangkan depresi. Ini adalah bukti pertama bahwa akupuntur benar-benar bisa membantu," kata MacPherson.
RINDU P HESTYA | FOX NEWS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar