TEMPO.CO, Jakarta
- Perut kembung bukan hanya disebabkan masuk angin. Pilihan makanan
yang dkonsumsi juga berpengaruh pada timbulnya gas di lambung meski Anda
bukan pengidap maag. Juru bicara Academy of Nutrition and Diabetics,
Kristi King, mengatakan meningkatnya gas di saluran pencernaan bisa
terjadi jika ada peningkatan asupan garam atau gas.
“Sensasi perut kembung itu disebut abdominal distention,” ujar Kristi seperti dikuti majalah Travelounge edisi September 2013. Tekanannya, kata dia, biasa dirasakan di perut bagian bawah maupun bagian atas.
Penyebabnya bisa jadi terlalu banyak mengkonsumsi makanan bersodium tinggi. Namun, dia menambahkan, perut kembung juga bisa disebabkan oleh makanan yang tertahan di lambung atau tak dicerna dengan sempurna.
Untuk menghindari terjadinya kembung, penulis The Secret of Skinny, Tammy Lakatos Shames menyarankan mengimbangi asupan sodium dengan makanan yang kaya potasium. “Asparagus, tomat, dan sitrus lah yang harus dikonsumsi,” katanya, seperti dikutip health.com.
Makanlah perlahan sehingga tak ada udara yang masuk. Berhenti merokok juga bisa jadi pilhan. Soalnya ada kelebihan udara yang masuk ke perut saat Anda merokok, begitu juga saat minum melalui sedotan.
Untuk jangka panjang, konsumsilah makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt. Olahraga teratur antara 30-60 menit sehari juga bisa membuat Anda lebih rileks sehingga kerja organ pencernaan lebih prima. “Usus adalah otak kedua dalam tubuh yang akan bereaksi terhadap stress dan kecemasan yang Anda alami,” ujar Kristi seperti dikutip oleh HuffingtonPost.
Jika Anda sering mengalami kembung, hindari konsumsi sayuran seperi kol, brokoli, dan kecambah yang mengandung sulfur dan karbohidrat raffinose. Hindari juga konsumsi gula yang tinggi dan junk food. “Gula akan membuat bakteri dalam usus ikut mengkonsumsi gula. Ketika dicerna akan menghasilkan gas dalam jumlah tinggi,” ujar Kristi.
TRAVELOUNGE | RITA | ANGGRITA
“Sensasi perut kembung itu disebut abdominal distention,” ujar Kristi seperti dikuti majalah Travelounge edisi September 2013. Tekanannya, kata dia, biasa dirasakan di perut bagian bawah maupun bagian atas.
Penyebabnya bisa jadi terlalu banyak mengkonsumsi makanan bersodium tinggi. Namun, dia menambahkan, perut kembung juga bisa disebabkan oleh makanan yang tertahan di lambung atau tak dicerna dengan sempurna.
Untuk menghindari terjadinya kembung, penulis The Secret of Skinny, Tammy Lakatos Shames menyarankan mengimbangi asupan sodium dengan makanan yang kaya potasium. “Asparagus, tomat, dan sitrus lah yang harus dikonsumsi,” katanya, seperti dikutip health.com.
Makanlah perlahan sehingga tak ada udara yang masuk. Berhenti merokok juga bisa jadi pilhan. Soalnya ada kelebihan udara yang masuk ke perut saat Anda merokok, begitu juga saat minum melalui sedotan.
Untuk jangka panjang, konsumsilah makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt. Olahraga teratur antara 30-60 menit sehari juga bisa membuat Anda lebih rileks sehingga kerja organ pencernaan lebih prima. “Usus adalah otak kedua dalam tubuh yang akan bereaksi terhadap stress dan kecemasan yang Anda alami,” ujar Kristi seperti dikutip oleh HuffingtonPost.
Jika Anda sering mengalami kembung, hindari konsumsi sayuran seperi kol, brokoli, dan kecambah yang mengandung sulfur dan karbohidrat raffinose. Hindari juga konsumsi gula yang tinggi dan junk food. “Gula akan membuat bakteri dalam usus ikut mengkonsumsi gula. Ketika dicerna akan menghasilkan gas dalam jumlah tinggi,” ujar Kristi.
TRAVELOUNGE | RITA | ANGGRITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar